Kamis, 04 Juni 2009

PERIBAHASA FAVORIT



  • air beriak tanda tak dalam > orang yang banyak bicara biasanya kurang ilmunya.
  • air tenang menghanyutkan > orang yang pendiam biasanya banyak ilmunya.
  • asam di darat, garam di laut, bertemu di belanga > kalau sudah jodoh, walaupun jauh bertempat tinggal pasti bertemu juga.
  • ayam bertelur di padi mati kelaparan > orang yang selalu kekurangan, meskipun penghasilannya banyak.
  • air cucuran atap, jatuhnya ke pelimbahan juga > sifat orang tua pasti menurun pada anaknya.
  • air susu dibalas air tuba > kebaikan dibalas kejahatan.
  • ada gula ada semut > dimana ada kesenangan di situlah banyak orang datang.
  • bagai air di atas daun talas > orang yang tidak punya pendirian yang tetap.
  • bagaikan api dengan asap > persahabatan yang abadi
  • bagai anak ayam kehilangan induk > bercerai berai karena kehilangan tumpuan.
  • biarakan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu > biarpun banyak rintangan dalam usaha kita, kita tidak boleh putus asa.
  • bagai kebakaran jenggot > bingung tak karuan.
  • bagai makan buah simalakama, dimakan bapak mati, tidak dimakan ibu mati > melakukn dua pekerjaan yang sama-sama berbahaya.
  • bak pinang dibelah dua > sama benar / serupa benar
  • berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi > orang belajar haruslah bersungguh-sungguh tidak boleh setengah-setengah.
  • berani karena benar, takut karena salah > orang yang bersalah senantiasa dalam ketakutan.
  • berat sama dipikul, ringan sama dijinjing > sama-sama menderita dan sama-sama bahagia.
  • buruk rupa cermin dibelah > menyalahkan orang lain meskipun dia sendiri yang bersalah.
  • buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya > sifat seorang anak tidak tidak jauh beda dari orang tuanya.
  • bagai mendapat durian runtuh > mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka.
  • bumi tak selebar daun kelor > bumi tak sempit.
  • cupak sepanjang betung, adat sepanjang jalan > hendaklah kita melakukan sesuatu menurut adat dan kebiasaan yang berlaku.
  • cepat kaki , ringan tangan > cekatan dan lekas mengerjakan sesuatu.
  • di luar bagai madu, di dalam bagai empedu > mulutnya manis tetapi hatinya jahat.
  • dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu > pikiran orang tidak dapat diketahui.
  • dimana bumi berpijak, disitu langit dijunjung > dimana kita tinggal, hendaklah menurut adat istiadat di negeri itu.
  • diam seribu bahasa > diam sama sekali.
  • duduk sama rendah, berdiri sama tinggi > sejajar kedudukannya ( martabat / tingkatannya )
  • esa hilang dua terbilang > berusaha harus dengan keras hati sampai maksud tercapai.
  • gajah dipandang karena gadingnya, harimau dipandang karena belangnya > manusia dipandang dengan segala yang ada pada dirinya.
  • gajah berjuang sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah > jika terjadi pertengkaran antar orang besar, maka rakyat yang akan menderita.
  • gali lubang tutup lubang > membuat hutang baru untuk menutup hutang lama.
  • guru makan berdiri, murid kencing berlari > dalam segala hal murid akan selalu mencontoh gurunya, jika guru berbuat yang tidak patut maka murid akan berbuat yang jauh lebih buruk.
  • hanya sampai dibibir saja > apa yang dikatakan tidak keluar dari isi hatinya.
  • hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai > kalau kita ingin kaya hendaklah menabung (berhemat), kalau kita ingin pandai hendaklah rajin belajar.
  • harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, orang mati meninggalkan nama > orang baik akan selalu meninggalkan nama baik, sedamngkan orang jahat akan meninggalkan nama buruk.
  • habis manis sepah dibuang > setelah tidak berguna lagi lalu dibuang tanpa dipedulikan lagi.
  • hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri > sebaik-baik negeri orang tidak sebaik negeri sendiri.
  • ilmu padi makin berisi makin merunduk > makin banyak pengetahuan makin merendahkan diri.
  • jauh di mata dekat di hati > sekalipun berjauhan, tapi harus selalu ingat - mengingat.
  • jinak-jinak merpati hendak ditangkap ia pun terbang > seorang perempuan yang pura-pura mau tetapi sebenarnya tidak mau.
  • karena tak kenal, maka tak sayang > kita harus mengenal terlebih dahulu baru bisa mengetahui baik buruknya.
  • ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menuruni > sama-sama senang, sama-sama susah.
  • kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak > kesalahan orang sedikit saja tampak tetapi kesalah sendiri tidak disadari.
  • kunyah dahulu, baru telan > pikirkan dahulu sebaik-baiknya, baru dikerjakan.
  • kecil-kecil cabe rawit > kecil tetapi cerdik (membahayakan).
  • lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya > tiap-tiap negeri berlainan adat istiadatnya.
  • lidah tak bertulang > orang muda mencela orang lain, dengan tidak berpikir terlebih dahulu.
  • lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau > sama - sama berbahaya.
  • lempar batu sembunyi tangan > melakukan sesuatu tetapi kemudian berdiam diri seolah - olah tidak tahu menahu.
  • layang-layang putus talinya > seseorang yang putus harapan sudah tidak berdaya lagi hanya berserah kepada nasib.
  • mati ikan karena umpan, mati saya karena budi > kita bisa celaka karena tingkah laku yang kurang baik.
  • menjilat air ludah > orang yang tidak mempunyai malu.
  • menyingsingkan lengan baju > bekerja keras.
  • malu bertanya sesat di jalan > orang yang malu bertanya kepada orang yang lebih pandai akan merugi.
  • memancing di air keruh > mencari keuntungan dalam perselisihan orang.
  • menegakkan benang basah > melakukan pekerjaan yang mustahil dilakukan.
  • masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak > menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan.
  • masuk dari kuping kiri, keluar lewat kuping kanan > tidak mendengarkan nasehat.
  • nasi sama ditanak, kerak sama dimakan > sama-sama bekerja dan memungut hasil.
  • nila setitik rusak susu sebelanga > karena kesalahan yang kecil hilang kebaikan yang telah diperbuat.
  • orang haus diberi air > memberi pertolongan kepada seseorang yang sungguh mengharapkan bantuan.
  • ombak yang kecil jangan diabaikan > perkara yang kecil yang mungkin mendatangkan bahaya jangan diabaikan.
  • pagar makan tanaman > orang yang dipercaya menjaga sesuatu, tetapi ia sendiri yang merusaknya.
  • patah tumbuh hilang berganti > suatu jabatan , apabila yang menjabat berhenti, diganti dengan yang baru.
  • pucuk dicinta ulam pun tiba > yang diperoleh sesuai engan yang diharapkan.
  • rambut sama hitam, hati masing - masing > setiap orang mempunyai kesenangan sendiri-sendiri.
  • seperti kuda lepas pingitan > orang yang sangat gembira karena lepas dari kungkungan.
  • senjata makan tuan > binasa karena tipu daya diri sendiri.
  • sambil menyelam minum air > mendapatkan suatu keuntungan , masih dapat mencari keuntungan yang lain.
  • selama hayat dikandung badan > selama kita masih hidup.
  • si cebol hendak mencapai bulan > menghendaki sesuatu yang mustahil tercapai.
  • sekali rengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui > sekali melakukan pekerjaan beberapa maksud tercapai.
  • seperti kerbau dicocok hidung > selalu menurut saja karena kebodohannya.
  • seperti katak dalam tempurung > sangat picik pengetahuan/makin kurang luas pandangannya.
  • tidak pasah kena pisau, tak sakit kena alu > orang yang sangat tabah menghadapi cobaan.
  • tak ada laut yang tak berombak > tiap-tiap pekerjaan ada resikonya.
  • tak ada gading yang tak retak > tidak ada sesuatu yang tiada cacatnya.
  • takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah ia > jangan tergesa-gesa mengerjakan sesuatu yang telah pasti.
  • udang tak tahu di bungkuknya, orang tak tahu di buruknya > orang buruk yang menyangka dirinya bagus
  • utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati > kebaikan orang akan diingan selama-lamanya.

====================================================================




CINTAI KEBUDAYAAN INDONESIA









4 komentar:

  1. Bisa tolong cantumkan juga dari sumber mana (saja) daftar peribahasa di atas?
    Khususnya yang diawali "guru makan berdiri".
    Terima kasih.

    BalasHapus
  2. Sangat membantu... saya lagi kerjain tugas di kelas padahal.. wkwkwk...

    BalasHapus